Berita  

Jejak Iksan Skuter di Cepu Blora

Penyanyi dengan suara lantang dan lirik yang menggugah, Iksan Skuter (Cepuraya.id/Instagram Iksan Skuter)

Cepuraya.id, Blora – Ternyata, Cepu bukan cuma dikenal karena kilang minyak atau jalur kereta legendarisnya. Sebab, kota kecil di Blora ini pernah menjadi saksi tumbuhnya seorang penyanyi dengan suara lantang dan lirik yang menggugah, yakni Iksan Skuter.

Dikutip dari Jurnal Unnes (2021), Ikhsan Skuter lahir di Blora pada 30 Agustus 1981 dengan nama asli Mohammad Iksan. Iksan merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara yang lahir dari pasangan Yoso Wiguno dan Sri Sulasni.

Dituliskan, Iksan Skuter menempuh pendidikannya di SDN 1 Cepu pada tahun 1995. Iksan mulai mengenal musik sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Gitar merupakan instrumen pertama yang ia pelajari secara otodidak.

Kemudian, Iksan melanjutkan pendidikannya di SMPN 3 Cepu dan lulus pada tahun 1997. Ketika menempuh pendidikan di SMP inilah Iksan semakin aktif dengan instrumen gitar dan kerap berlatih di waktu luangnya.

Namun, menurut keterangan warga sekitar Cepu berinisial (F), Iksan menempuh pendidikannya di SDN 2 Ledok dan SMPN 1 Cepu.

Dikutip dari jurnal yang sama, hingga saat duduk di bangku SMA, tepatnya di SMAN 1 Cepu, Ikhsan tetap aktif bermusik bahkan kerap kali terlibat dalam acara pentas seni sekolah.

Pada tahun 1999 Iksan dinyatakan lulus dari jenjang Sekolah Menengah Atas dan melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur.

Kiprah Awal Ikhsan: Berangkat dari Band Kampus hingga Dilirik Alfa Records

Pada tahun 2002, Iksan bergabung dengan Draf Band yang merupakan band indie kampus Universitas Brawijaya dan mengusung genre pop rock alternatif yang cukup dikenal saat itu.

Kemudian, pada tahun 2005, Draf Band dilirik oleh salah satu perusahaan rekaman yang cukup diperhitungkan di Indonesia, yakni Alfa Records, untuk masuk dalam dapur rekaman. Hingga pada tahun 2006, Draf Band berganti nama menjadi Putih Band.

Singkat cerita, tahun 2010 menjadi akhir kontrak mereka dengan Alfa Records. Di tahun itu pula, Putih Band menyatakan diri untuk tidak kembali aktif bermusik.

Fase Kehidupan Iksan: Kerja Pas-pasan Hingga Jadi Solois Independen

Tahun 2010 hingga 2012 merupakan fase-fase gelap bagi Iksan. Pada masa tersebut, ia disibukkan dengan mencari pekerjaan baru. Bahkan, ia rela bekerja sebagai tukang cat serta pembuat taman di Jakarta dan hidup dalam keadaan pas-pasan.

Namun, keadaan ini tidak berlangsung lama. Semangat bermusik Iksan kembali bergejolak pada tahun 2012. Ia mulai berpikir untuk kembali aktif bermusik dan nekat menjalani karier sebagai solois.

Di pertengahan tahun 2012, saat terpikirkan untuk menjalani karier sebagai seorang solois, Iksan sempat bingung menentukan nama panggungnya.

Dari sinilah muncul kata “Skuter” yang merupakan akronim dari Seniman Kurang Terkenal, yang ia dapatkan dari salah seorang temannya di Jakarta. Selain merupakan singkatan dari seniman kurang terkenal, pada kenyataannya skuter memang merupakan kendaraan pribadinya yang sangat ia sayangi.

Pada tahun 2014, Iksan memutuskan untuk kembali dari Jakarta ke Malang guna melanjutkan perjalanannya sebagai solois. Iksan merasa bahwa kota Malang merupakan kota yang tepat untuknya pulang, setelah kota kelahirannya yakni Blora.

Sepanjang solo kariernya dari tahun 2012 hingga sekarang, Iksan telah melahirkan banyak karya yang menyuguhkan ragam tema mulai dari patriotisme dan cinta tanah air, alam dan lingkungan hidup, kritik dan keadilan sosial, cinta, gaya hidup, rakyat kecil dan kepedulian sosial, moral dan pendidikan, peristiwa, pekerjaan, hingga ketuhanan.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *