Cepuraya.id, Blora – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, pada Jumat (4/4/2025) malam, membawa dampak cukup serius.
Bukan karena konser musik atau gesekan antarwarga, melainkan karena derasnya air yang datang tanpa undangan dan enggan segera pergi. Akibatnya, ratusan rumah warga dan sejumlah kantor pemerintahan ikut terendam banjir.
Camat Cepu, Endah Ekawati, mengungkapkan bahwa persoalan banjir ini bukan semata karena intensitas hujan yang tinggi. Faktor geografis wilayah serta kondisi drainase yang belum optimal juga menjadi penyebab utama.
“Secara geografis, wilayah kami memiliki daerah cekungan di kawasan Ngareng. Ditambah lagi, drainase yang ada secara umum memang belum maksimal,” ujarnya saat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak, Rabu (9/4/2025).
Meski banjir bukan hal baru di Cepu, pihak kecamatan tidak tinggal diam. Langkah awal langsung diambil dengan menggerakkan warga untuk membersihkan saluran air dan memeriksa titik-titik rawan tersumbat.
Harapannya, air yang sempat tertahan bisa segera mengalir kembali ke Bengawan Solo, bukan menetap berlama-lama di halaman rumah warga.
Selain aksi warga, pihak kecamatan juga telah menjalin koordinasi dengan berbagai dinas terkait, termasuk Dinas Perumahan dan Permukiman, untuk melakukan pendataan kerusakan infrastruktur, saluran sungai, dan jaringan drainase yang perlu segera dibenahi.
“Rekap data infrastruktur rusak, saluran sungai, dan drainase akan kita petakan dan kirimkan ke dinas terkait,” imbuh Endah.
Bantuan teknis juga mengalir dari PPSDM Migas dan Pertamina. Mereka turut membantu proses penyedotan air banjir untuk mempercepat aliran ke sungai utama.
Meski banjir masih menjadi PR lama bagi Kecamatan Cepu, harapannya kali ini penanganannya tidak lagi sekadar basa-basi atau banjir janji.