Cepuraya.id, Blora – Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, secara geografis posisinya sangat strategis digagas serius sebagai kawasan Cepu Raya. Salah satu alasannya lantaran berada di daerah pengembangan ekonomi paling ujung Provinsi Jawa Tengah.
Menanggapi hal itu, pihak rumah sakit milik pemerintah yang ada di sana, mengaku sangat setuju jika gagasan tersebut diwujudkan. Karena sisi transportasinya juga mendukung masyarakat, untuk menuju ke kota besar jadi lebih mudah terjangkau.
“Meski jauh dari pusat Kota Blora, namun akses ke kota besar lebih bisa terjangkau dengan pemanfaatan trasportasi seperti kereta api, pesawat mau ke Surabaya, Jakarta lebih mudah,” ujar Direktur RSUD Dr R Soeprapto Cepu, drg Wilys Yuniarti pada awak media, ditulis Jumat (4/4/2025).
Seperti diketahui, saat ini adanya transportasi Bandara Ngloram Cepu sedang vakum alias mangkrak. Hal ini lantaran di sana, belum ada penerbangan lagi yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas.
Kendati begitu, umumnya masih banyak masyarakat yang sampai saat ini percaya bahwa lambat laun keberadaan Bandara Ngloram Cepu, akan mampu bergeliat. Karena pemerintah tentunya akan mencari cara atau langkah untuk mengaktifkan kembali.
Dikatakan drg Wilys, panggilannya, bahwa dengan jumlah penduduk yang saat ini sekitar 76 ribuan, maka akan semakin memberi kesempatan sektor ekonomi di Cepu semakin berkembang pesat.
“Cepu ada migas, rumah sakit, puskesmas, kantor swasta, dan lain-lain,” tandas mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blora ini.
Upaya Menjadikan RSUD dr R Soeprato Rujukan Masyarakat
Dahulu, warga Cepu dan sekitarnya, termasuk luar daerah Blora seperti orang Bojonegoro yang berada di daerah perbatasan seperti Padangan, Kasiman, Purwosari, jika berobat memilih RSUD Dr R Soeprapto Cepu.
Namun, sekarang ini mulai ada pergeseran karena adanya RSUD Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Selaku pemangku yang membidangi pengembangan layanan kesehatan, drg Wily mengaku, akan terus berupaya agar RSUD dr R Soeprapto Cepu lebih dipercaya lagi masyarakat.
“Tentunya dengan komunikasi, komitmen serta penyediaan sarana yang diinginkan oleh pasien,” jawabnya dalam sebuah kesempatan.
Menurut drg Wilys, pelayanan adalah kunci utama mengembalikan para pasien berobat ke sebuah rumah sakit.
Ia menegaskan RSUD dr R Soeprapto Cepu adalah rumah sakit milik pemerintah, maka tentunya perlu kepastian regulasi yang baik, supporting pembiayaan dan program kesehatan.
“Serta pemetaaan kebutuhan tenaga kesehatan dan mutu. Juga membranding RSUD Cepu menjadi rumah sakit rujukan,” tandasnya.
Respon (1)